TD. Pardede’s Quote

TD Pardede’s Quotes

Kata bukanlah sekedar kata. Diucapkan dengan penuh arti dan makna agar dapat memberikan banyak manfaat bagi semua. Seperti kata-kata yang terurai dan dikutip dari ayahanda tercinta TD. Pardede. Menjadi warisan terindah dan termahal bagi semua yang ditinggalkannya untuk selalu diingat, dipelajari, diterapkan, dan diteruskan. Buah cinta dari emas terindah yang sudah terasah dengan segala kerasnya kehidupan.

Memang tidak mudah untuk dapat mengerti matahari. Hanya yang mampu untuk merasakan panas dan terangnyalah yang mampu meresapinya. Semoga semua ini senantiasa abadi dan tak pernah lekang oleh waktu. Biarlah ayah, sang matahari, selalu menjadi penghantar terang bagi kegelapan dan memberikan terang dalam gelap.

Tuhan memberkati semua yang percaya dan yakin kepada-Nya.

 

“Napogos marsiajar mamora, mamora marsiajar pogos – Miskin belajar kaya, kaya belajar miskin.”

 “Saat miskin, berbagilah kepada sesama dengan yang kau miliki meski hanya sebuah senyuman.”

“Ketika kau miskin, berbahagialah dengan apa yang kau miliki. Jangan kau rusak martabatmu sebagai manusia hanya dengan secuil harta yang bukan milikmu.”

“Ketika kau kaya, tetaplah sederhana, rendah hati, tidak sombong, dan tidak boros.”

“Meskipun telah kaya, teruslah bekerja karena dengan terus bekerja, otakmu tidak akan menjadi tumpul.”

“Saat kau kaya, lebih banyaklah memberi agar kau tidak merasa hidup sendiri.”

“Ginjang ni roha mambahen hamagoan serep ni roha mamboan hangoluan – Sombong itu hanya menjadi minyak rem, sedangkan rendah hati adalah minyak pelumas.” Kesombongan akan menghambat seseorang menjadi lebih baik dan maju, sedangkan rendah hati justru akan memberikan kelancaran untuk semuanya.

“Adalah bagus memberi makan sedikit orang sampai kenyang, tetapi lebih bagus lagi memberi makan banyak orang meski tidak sampai kenyang.” Lebih baik mempekerjakan banyak orang dengan upah yang tidak terlalu tinggi dibandingkan hanya memakai segelintir orang dengan upah yang memuaskan untuk mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi dan memberikan kesempatan banyak orang untuk dapat meningkatkan taraf perekonomian serta kehidupannya.

“Saotik pe sitta-sitta di au alai godang ana halak dapotan gabe – Setitik harap buatku adalah segumpal kebahagiaan bagi karyawan.” Ketika seorang pemimpin dapat menggapai dan meraih harapan dalam usahanya, janganlah pernah melupakan jasa karyawan yang telah membantunya mencapai semua itu. Insentif, bonus, kenaikan gaji tentunya dapat memberikan kebahagiaan kepada karyawan.

“Molo didanggurkan ho batu tulutkon sahat rodidia, molo so sahat. Boasa dang sahat molo sahat, boha hasahatanna. Talungkup do manang bostang? – Kalau kau melempar batu, lihatlah dia sampai ke tujuan atau tidak? Jika tidak, bertanyalah kenapa. Jika sampai, bagaimana sampainya. Tengkurapkah atau terlentangkah?” Di dalam mendelegasikan pekerjaan, hendaknya terus diperhatikan hingga tuntas agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

“Mangolu ma sangon sibahut, atikpe mangalu dibagas gambo, pamatangna tong long do ias – Hiduplah seperti dekke lele (ikan lele), yang walau hidup dalam lumpur badannya tidak kotor dan berlumpur.” Hidup bermasyarakat dan bergaul dengan siapapun tanpa membeda-bedakan, namun jangan sampai larut dan berperilaku serta bersikap seperti mereka. Harus berusaha agar diri tetap menjadi diri sendiri yang bersih meskipun berada di antara yang kotor.

“Molo adong sada eme na kimbo hatopma diparata dohot eme naasing. Alai molo adong sangkabona eme na met met hatopna di napui asa sarupa (dos) dohot eme na asing – Bila ada serumpun padi yang menjulang, cepat kau tebas dan ratakan dengan yang lain. Tetapi bila ada serumpun padi yang menggeleng sendiri, cepatlah berikan air dan pupuk agar sama dengan yang lain.” Bila melihat bawahan yang sudah bersikap arogan karena merasa telah berprestasi, tegur dan ingatkan. Bila ada yang minder karena merasa kurang maju, bimbinglah agar dapat mensejajarkan diri dengan yang lain. Jangan biarkan kecongkakan dan keminderan menjadi bibit ketidakharmonisan yang menghambat hubungan antar karyawan.

“Taotoba boido timnunonmu alai pama ngauni naposom dangboi sompolonmu – Danau Toba dapat kau timbun, tetapi mulut karyawan kecil tak akan sanggup kau penuhi.” Manusia tidak akan pernah puas sehingga untuk dapat memenuhi kepuasan seorang manusia hingga benar-benar puas adalah hal yang mustahil dilakukan.

“Unang palaho manian tu au ali umbiar maho tan debatan – Janganlah kau lebih takut sama aku daripada sama Tuhanmu.”

“Songon dia do ro pa su, tuko molo umbiar ho tu au siam tu debataem – Bagaimana kalian mau diberkahi kalau kalian lebih takut sama Aku daripada sama Tuhan-mu.”

“Sada usaha dang boi maju molo dang roha parkarejo tu happuasa perusahaan – Perusahaan akan roboh bila tak ada ikatan batin antara pengusaha dan karyawannya.”

“Molo adong saida jabu naeng maruppak natop ganti tukkonma nangpe so haru pas sangon tukkon na parjolo – Bila ada satu rumah yang akan rubuh, cepatlah ganti tiang penyangganya meski tak sekokoh yang pertama.” Bila ada karyawan yang meninggal atau pensiun, segera gantikan dengan orang yang berperan di dalam keluarga tersebut. Biarpun dia harus memulainya dari bawah tetapi keluarga tersebut tidak kehilangan sama sekali sumber pendapatan keluarga.

“Jangan pernah terima saudaraku, saudara istriku, atau saudara dari anak-anakku. Mereka akan menjadi bisul yang kalau dibiarkan atau dipijat akan sama sakitnya.”

“Halsisukon ni angka par karejo tetap doi gabe habisukan ni pimpinan – Kebijakan yang baik adalah milikmu tetapi yang tidak baik adalah milik bawahanmu.”

“Molo mampu do hiba mambolus parukilo sarupa mai dohot manggagohan paruk kilori – Dengan melalui penderitaan maka kita akan menghilangkan penderitaan.” Saat dijajah, kita menderita dan untuk menghilangkan penderitaan itu maka para pendahulu berjuang dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raga. Oleh karena itulah, dengan melalui penderitaan kita dapat menghilangkan penderitaan.

“Lempar batu sebongkah ke puncak bukit, niscaya ia akan jatuh bersama berpuluh batu lainnya.” Untuk mendapatkan bala bantuan dari satu pasukan, tidak perlu datang ke setiap anggotanya, tetapi cukup kepada pimpinan pasukan tersebut dan buatlah hatinya senang.

“Jangan pernah menipu meski dalam sekecil apa pun. Aku pasti tahu. Jika pun aku tidak tahu, Tuhan yang tahu.”

“Kalau kau ingin menjadi pohon, jadilah pohon yang besar, berakar kuat, berbatang kokoh, dan berdaun rimbun. Raja hutan rimba pun akan berteduh di bawahnya.”

“Gagasan besar, jiwa besar.”

“Marlas Niroha (bekerjalah dengan gembira)”.

“Jangan pikirkan hanya hari ini, besok bagaimana?”

“Ikan yang tak berani menantang arus adalah ikan yang mati.”

“Ikuti dengan cermat langkah perusahaan ini, suatu saat nanti kau akan mampu berdiri tegak di luar.”

“Semai benih saat kemarau, jangan lupa sirami, hujan datang, panen pun tiba.” Berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang bulu. Berikan semampu apa yang dapat diberikan dan bina serta jaga hubungan tersebut. Jika pada suatu saat mendapat kesulitan, maka kita tidak akan pernah sulit mendapatkan bantuan.

“Kekayaan dunia ibarat air laut, makin banyak diminum maka akan semakin haus. Kekayaan batin meski setitik embun bisa menyejukkan hati.”

“Pupuk dan amalkan kekayaan batin akan mendatangkan ketentraman jiwa.”

“Menebarkan cinta dan kasih sayang kepada sesama akan membuat kita pun dicintai dan dikasihi oleh sesama.”

“Kau harus mengenal, menggali, dan mengasah kemampuan dirimu, baru kau menjadi manusia.”

“Sakitnya madabu (kegagalan) sebanding dengan nikmatnya keberhasilan.” Kegagalan melahirkan kesedihan sementara keberhasilan mendatangkan kebahagiaan.

“Kebijakan adalah pokok kita berpijak. Kehati-hatian adalah pola kita melangkah. Kerja keras adalah cara kita bekerja.”

“Kenalilah dari gajah, kambing, hingga kelinci. Gajah menghabiskan rumput segerobak, kambing sekeranjang, sedangkan kelinci cukup remahnya saja.” Setiap gerak dan langkah perusahaan tidak akan pernah lepas hubungannya dengan Negara beserta aparaturnya. Karena itu, harus benar-benar tahu di mana dan dengan siapa kita berhubungan dan berurusan.

“Belajarlah dari pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun milik orang lain.” Pengalaman adalah guru yang terbaik karena itu, belajarlah dari mereka yang memiliki pengalaman.

“Molo so adong pembangunan hu anggap do au naung mate (kalau sudah tidak ada pembangunan, kuanggap diriku sudah mati).” Teruslah membangun karena jika tidak ada lagi sesuatu yang dibangun, sama artinya sudah mati.

“Jangan jadi pengekor kodok, kau!” Jangan hanya menjadi pengekor dan ikut-ikutan tetapi jadilah yang pertama.

“Jonok do hamateanno jolmai, alai tikki nang salpui dakka ulakan hei – Yang paling dekat bagi manusia adalah kematian, sedangkan yang terjauh adalah waktu yang telah berlalu.” Kematian ada di hadapan setiap manusia, siapapun yang telah mati tidak akan pernah kembali. Apa yang sudah terjadi adalah masa lalu dan tidak akan juga pernah kembali.

“Kau tengok kita tak menanam padi, tapi kita memakan nasi, pakai otaklah kau!” Kita tidak selalu dapat melakukan semuanya tetapi menikmati hasilnya. Hargailah semua itu.

“Tanggongkan ma hubaen gabe dalam lao paturehon ianakkonku – Punggungku kusiapkan untuk menjadi anak tangga anak-anakku.” Apapun dijalani meskipun berat demi masa depan anak-anak yang lebih baik.

“Molo manakko sasada halak alana soada maapon ma, alai molo manakko nanaeng tu hamoraon uhomina ibana – Kalau dia mencuri hanya untuk mengenyangkan sejengkal di atas pusar, maafkanlah dia. Tetapi kalau dia mencuri untuk mengenyangkan sejengkal ke atas dan sejengkal ke bawah pusar, hukumlah dia.”

“Senyum yang tulus lebih berharga daripada hepeng (uang).”

“Lucuti teorimu, kerjalah lebih berkeringat!”

“Lebih baik kutampar kau sekarang daripada kau kupecat!”

“Jangan kau terima pegawai karena kasihan tetapi karena kebutuhan.”

“Jangan kau kasih kesempatan duduk karyawanmu, kalau sempat dia duduk maka dia akan merasa bosan.”

 “Modal awal untuk meraih cita-cita adalah kemauan, yang merupakan dorongan kuat dari dalam diri untuk mendapatkan apa yang diinginkan.”

“Mau saja tidak akan cukup. Kemauan harus diikuti dengan sebuah pergerakan. Tanpa bergerak, kemauan hanyalah menjadi sebuah fatamorgana.”

“Berkemauanlah, lalu Ora et Labora, berdoa dan berusaha.”

 “Tak ada kejayaan tanpa keberanian.”

“Beranilah untuk memulai. Kita tak akan pernah tiba sampai ke tujuan bila kita tak segera melangkah.”

“Beranilah untuk menghadapi kegagalan. Berani untuk mengulangnya kembali.”

“Kita tidak boleh terlalu tunduk. Mundur satu langkah dan berputar untuk melangkah maju.”

“Buatlah orang datang kepada kita.”

“Ndang olo ahu dimaki halak (aku tidak mau dimaki orang).”

“Berani bukan berarti pantang menyerah. Memiliki mental baja bukanlah kerupuk yang langsung hancur bila terkena air panas.”

“Keberanian terkait erat dengan rasa percaya diri, percaya pada kehidupan, dan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.”

 “Percaya diri adalah yakin pada kemampuan diri sendiri.”

“Percaya diri berarti tidak minder atau rendah diri, tetapi juga tidak sombong.”

“Pandanglah orang yang di atas dan di bawah “sama” sebagai sesama makhluk Tuhan.”

“Semua manusia diberi potensi dan kesempatan yang sama oleh Tuhan. Kita diberi otak yang ukurannya kurang lebih sama dan sama-sama juga diberi akal serta hati. Manusa pun sama-sama diberi waktu 24 jam sehari, tak kurang tak lebih.”

“Berpikir positif adalah senantiasa berprasangka baik terhadap Tuhan.”

“Berpikir konstruktif adalah membangun kesadaran yang bersifat membangun. Membina dan memperbaiki sehingga tidak larut dalam situasi pesimis, ketakutan, dan ketidakjelasan.”

“Dengan berpikir positif, maka kita senantiasa memiliki harapan untuk lebih baik.”

“Dengan berpikir konstruktif, kita dapat merancang berbagai alternatif tindakan untuk keluar dari permasalahan dan mewujudkan harapan menjadi nyata.”

 “Kemauan, keberanian, dan percaya diri saja tidak akan membuahkan hasil yang maksimal bila tanpa mematuhi diri sekuat tenaga untuk meraih apa yang kita inginkan.”

“Disiplin adalah kunci kesuksesan. Alam raya ini telah lama hancur bila matahari, bulan, dan planet-planet tidak berdisiplin mematuhi perintah Tuhan dengan berjalan di setiap orbitnya.”

“Cobalah untuk berdisplin melakukan perintah Tuhan, disiplin dengan apa yang telah direncanakan, dan bersabar dalam menghadapi segala godaan.”

“Efisiensi adalah tepat guna di dalam memanfaatkan waktu, tenaga, dan modal yang sangat berpengaruh terhadap produktifitas dan hasil kerja.”

“Memanfaatkan semua sumber daya secara efisien dapat membuat perusahaan hidup sehat, karena tidak ada satu pun yang terbuang percuma.”

 “Sikap hemat sangat bermanfaat di dalam mengakumulasi modal, berguna untuk meningkatkan usaha.”

“Dengan berhemat, kita dapat memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin, yang akan menambah nilai manfaat dari setiap sumber daya tersebut, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.”

 “Kepuasan manusia tak ada batasnya, namun terlalu cepat puas akan membuat kita rentan untuk jatuh.”

“Rasa puas membuat kualitas, layanan, dan inovasi tidak lagi berkembang.”

“Memelihara kekhawatiran yang tidak berlebihan akan membuat diri menjadi selalu waspada, terus melakukan inovasi serta berusaha meningkatkan kualitas dan layanan.”

“Antusias adalah sebuah sikap untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan tetapi bahkan selalu ingin melakukannya.”

“Lakukan setiap tahapan di dalam membangun usaha dengan antusias agar dapat merasakan nikmatnya perjuangan menuju puncak.”

“Melakukan sesuatu dengan terpaksa dan ogah-ogahan akan membuat diri sendiri masuk ke dalam neraka yang telah dibuat oleh diri sendiri.”

“Gairah antusias pada diri di dalam bekerja akan menjadi produktivitas bagi yang lain.”

“Di dalam sikap optimis, selalu berharap untuk memperoleh hasil yang terbaik.”

“Sikap optimis adalah salah satu kunci di dalam meraih kesuksesan, namun terlalu optimis akan membuat kecewa bila tidak tercapai.”

“Optimisme mendoktrin diri untuk menjadi lebih baik sehingga mampu merencanakan langkah untuk mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya.”

“Sikap optimis tidak cukup bila tidak diikuti oleh tindakan yang nyata.”

“Jangan cengeng, kau!”

 “Bisnis seperti oleh raga, sangat kental dengan aroma persaingan.”

“Sportifitas yang merupakan jiwa ksatria, sangat dibutuhkan di dalam membangun usaha yang tepat.”

“Sportifitas adalah siap menerima kekalahan dengan lapang dada dan tidak terlena dengan kemenangan.”

“Bangunlah sportifitas dengan memupuk sikap hormat dan toleransi kepada sesama, bersikap jujur mengakui kesalahan yang telah dibuat, tidak mencari kambing hitam bila mengalami kegagalan, serta tidak melupakan peran yang lain ketika mencapai keberhasilan.”

 “Tujuan dari usaha adalah membuat sumber kehidupan.”

“Materi atau kekayaan merupakan konsekuensi atas keberhasilan dari usaha yang telah dilakukan.”

“Kemuliaan hidup lebih bermakna daripada harta.”

“Materi bukanlah tujuan bagi insan yang beriman kepada Tuhan dan yang berkeyakinan atas adanya kehidupan setelah di dunia ini.”

“Jangalah menghalalkan segala cara di dalam mencari materi.”

“Janganlah pergunakan materi untuk kesenangan pribadi semata tetapi sedapat mungkin gunakanlah untuk membantu manusia lain yang membutuhkannya.”

 

Leave a comment